Monday, November 22, 2004

Cewek-cewek ABG Mengamen

Pengamen bukan lagi hal yang aneh bila kita naik bis kota dari mereka yang bersuara cempreng sampe yang benar-benar memiliki vokal yang bagus. Namun, baru kemarin, dalam perjalanan dari Jakarta ke Bekasi, saya bertemu dengan empat orang cewek pengamen yang masih berusia remaja yang lain dari yang lain. Tidak seperti pengamen ABG biasanya, mereka berpakaian rapi dan kulit serta wajah mereka terlihat terawat. Selain itu, suara mereka pun cukup enak di dengar dan kompak. Dari penampilannya, hampir dapat dipastikan mereka bukanlah anak-anak jalanan. Mereka punya orang tua dengan rumah lebih dari sekadar gubuk rewot.

Berbeda dengan pengamen ABG kebanyakan, vokal mereka juga cukup enak untuk didengar dan kompak ketika membawakan lagu. Terlihat jelas mereka telah melatih diri terlebih dahulu. Saya sampai bertanya-tanya dalam hati, apakah penampilan mereka itu dilandasi kesadaran profesionalisme? Walaupun itu sekadar mengamen di bis kota.

Kalau memang itu dilandasi profesionalisme, senaif apa pun istilah ini bagi mereka, sungguh saya pribadi patut berbangga. Bangga karena mereka menghayati profesi pengamen yang sedang mereka lakoni, terlepas itu karena terpaksa atau tidak. Bangga, karena mereka tidak menggunakan tubuh mereka yang terawat itu untuk terjerumus dalam pelacuran tersembunyi.

Mengapa saya menekankan yang terakhir ini? Karena ketika melihat mereka, saya langsung terbayang dengan kisah dalam film Virgin, yang mengambil tema sisi kelam kehidupan remaja ibu kota, yang menginginkan hasil yang serba instan. Sementara mereka, berusaha keras untuk menggali talenta yang diberi Tuhan kepada mereka.

Secuil kebanggaan itulah yang membuat saya tergerak untuk memberi selembar lima ribuan kepada mereka. Selembar rasa simpati yang patut mereka terima. **

0 Comments:

Post a Comment

<< Home