Sunday, April 10, 2005

Heineken Thirst 2005

Pemilihan DJ terbaik Indonesia versi kompetisi Thirst Indonesia usai sudah. DJ Adhe, yang masih berusia 20 tahun terpilih sebagai pemenang. Malam final yang dilaksanakan di Pantai Ancol, Jakarta pada 9 April lalu meninggalkan catatan tersendiri bagi dunia per-DJ-an di tanah air. Untuk pertama kalinya, Indonesia, khususnya Jakarta, terpilih sebagai salah satu negara yang ikut serta dalam ajang kompetisi DJ tingkat dunia ini.

Terpilihnya Indonesia, langsung atau pun tidak, merupakan pengakuan dunia internasional terhadap gemerlap dunia hiburan malam ibukota. Ya, Jakarta memang menjadi barometer hiburan malam tanah air, di luar Bali, tentunya. Sejak tiga tahun lalu, beberapa tempat hiburan kelas menengah-atas seperti Embassy, Centro, Blowfish, Dragonfly dan lain-lain seakan-akan berlomba-lomba menghadirkan DJ dari mancanegara. Coba saja liat agenda acara mereka, setidaknya dua bulan sekali, pasti ada DJ mancanegara yang tampil. Bahkan dalam bulan-bulan tertentu dalam sebulan, tiap minggunya mendatangkan DJ asing!

Hadirnya para DJ asing ini tentunya membawa atmosfir kompetisi yang positif bagi DJ lokal. Mau nggak mau mereka harus selalu nge-update diri. Modal tampang dan popularitas tidaka jamannya lagi. (Konon salah seorang DJ terkenal di negeri ini, dipakai oleh beberapa tempat clubbing lebih karena popularitasnya sebagai selebriti daripada keahliannya memainkan turn table).

Di sisi lain, kita juga melihat bermunculannya DJ-DJ belia yang kemampuannya tak kalah dari para senior. Ambil saja contoh DJ Adhe di atas. Umur masih 20 tahun sudah bisa ngalahin para DJ lokal yang sudah punya nama.

Harus diakui pula, dunia per-DJ-an memiliki nilai komersial yang tinggi. Betapa tidak! Hanya tampil 2-3 jam saja, seorang DJ bisa dibayar hingga 30 juta rupiah. Ini harga untuk special event. Kalau dianya menjadi resident's DJ, tiap malam bisa menerima honor hingga lima juta rupiah. So, kalau seorang DJ tampil setidaknya tiga kali dalam seminggu, berarti dalam sebulan ia bisa mendapat penghasilan 45 juta rupiah!


Bagaimana kalau masih tergolong DJ pemula? Tarok kata mereka dihargai 500 ribu per malamnya. Sebulan mereka sudah dapat 4,5 juta rupiah. Bandingkan dengan gaji seorang karyawan umur 22-25 yang rata-rata hanya menerima gaji 2-2,5 juta per bulan dan harus bekerja lima hari kerja dengan tekanan kerja yang tinggi pula! **

0 Comments:

Post a Comment

<< Home