Monday, November 20, 2006

Selamat Datang Bang Bush!

Akhirnya, tiba juga perhelatan yang ditunggu-tunggu itu. George Bush, penguasa negeri adikuasa, itu menginjakkan kakinya di bumi Indonesia, persisnya di Istana Bogor. Jauh sebelum kedatanganna, negeri ini telah dibuat heboh: heboh karena persiapan pengamanannya yang dinilai keterlaluan—enam pekan persiapan untuk waktu kunjungan yang hanya enam jam; heboh karena banyaknya unjuk rasa yang menentang dan mendukung kedatangan Bush.

Kenapa sih kedatangan Bush begitu menyita perhatian banyak orang? Jawabannya cukup sederhana: Bush telanjur dicap sebagai musuh negara-negara Islam karena kebijakan luar negerinya yang menginvasi Afganisthan dan Irak serta dukungan berlebihannya kepada Israel dalam konflik Palestina. Bagi negara-negara atau pun umat Islam, Bush lah teroris nomor 1 dunia, bukan Osama Bin Laden!

Apakah bisa dibenarkan bila Bush dicap sebagai Teroris No. 1 Dunia? Saya pikir pelabelan nomor satu ini masih butuh penelitian lebih jauh. Tapi kalau mencap Bush sebagai Teroris, saya pasti setuju. Kenapa? Karena melalui kebijakannya, Bush jelas-jelas telah menebar teror di Irak dan Afganistan, misalnya.

Tapi apakah dengan cap teroris tersebut, Bush tidak pantas datang ke Indonesia? Saya pikir, tidak pada tempatnya kita melarang dia datang ke sini. Wong kita saja tidak pernah kog mengusir teroris yang berasal dari negeri sendiri!

Sejujurnya, saya sedikit kesal juga dengan para penentang kedatangan Presiden Paman Sam ini. Kalau memang kita sepakat Bush adalah teroris, kenapa perlakuan yang sama tidak mereka lakukan terhadap para teroris yang telah membom negeri ini sampai berkali-kali? Bahkan mereka-mereka, para massa, tidak pernah sekali pun saya lihat berunjuk rasa menuntut pengadilan seberat-beratnya terhadap Amrozi dkk.

Mereka selama ini mengatakan Amerika selalu melakukan standar ganda, tapi apakah mereka pernah bercermin diri, melihat bahwa mereka juga sebenarnya sadar tidak sadar telah merapkan standar ganda juga? Kalo Bush ditentang habis, kalau dari kalangan sendiri, walaupun tidak setuju, ya diam-diam saja.

Terus terang saya mendukung kedatangan Bang Bush ke sini. Mari kita lihat sisi positifnya. Pertama, kedatangan Bush menunjukkan bahwa bagi AS, Indonesia tetap memegang peran penting dalam percaturan politik dunia, terlebih dalam posisi Indonesia sebagai negara dengan penganut Islama terbesar di dunia. Kedua, kedatangan Bush seharusnya bisa digunakan untuk mendesak pemerintah AS agar lebih bertindak adil dalam melihat persoalan terorisme internasional.

Ketiga, agar pemerintahan Bush dapat mendengar sendiri dari pemerintah Indonesia dan tokoh-tokoh masyarakat tentang berbagai isu sosial-ekonomi-politik yang penting dalam hubungan kedua negara.

Memang Partai Republik yang mengusung Bush ke Gedung Putih telah kalah di parlemen dalam pemilihan sela beberapa waktu lalu, tapi itu bukan berarti rejim Bush langsung kehilangan tajinya.

Bagi saya adalah mubazir menentang kedatangan Bush, lebih produktif kalau para tokoh-tokoh politik negeri ini menjadikan peristiwa ini untuk mendesakkan kepentingan negeri ini kepadanya. Selamat datang, Bang Bush!

By thet way, coba deh iseng-iseng berselancar di internet dan ketik kata kunci ”bangbus”. Apa yang bakal Anda dapatkan? Sekarang carilah persamaan dan perbedaan ”bangbus” dengan Bang Bush. Selamat berpikir! :D ***

0 Comments:

Post a Comment

<< Home