Sunday, July 10, 2005

Kelangkaan BBM

Ibu kota Jakarta mulai dihinggapi kelangkaan BBM. Begitulah berita yang tersebar di berbagai media massa. Lampu kuning untuk pemerintahan SBY. Kalau tidak segera mengantisipasi, bisa-bisa doi akan turun tahta.

Alasannya sederhana saja. Jangan pernah membuat kasus besar di ibukota negara kalau masih ingin tetap berkuasa. Ini merupakan hukum kekuasaan di mana pun di belahan bumi ini. Dan kelangkaan BBM merupakan "kasus besar" kalau dibiarkan berlarut-larut.

SBY sepertinya menyadari hal ini. Ia segera mengadakan rapat kabinet hingga berjam-jam membicarakan langkah-langkah yang harus diambil. Salah satunya adalah imbaun hemat energi yang dimulai dari Istana Negara. Sebagai sebuah gerakan moral, langkah ini mungkin tepat dilakukan.

Namun, menurut saya, yang lebih penting lagi adalah membenahi kinerja Pertamina yang memonopoli perminyakan negeri ini. Pemerintah juga harus mulai "galak" terhadap perusahaan-perusahaan dalam dan luar negeri yang berlambat-lambat melakukan produksi di ladang minyak yang telah mereka kuasai, seperti pada kasus Blok Cepu, yang melibatkan ExxonMobil.

Tak kalah pentingnya adalah mulai menggalakkan penggunaan energi alternatif seperti batubara dan gas. Daripada menggunakan minyak tanah, kenapa tidak menggunakan batubara untuk kebutuhan rumah tangga? Lebih murah, bukan!?

1 Comments:

At 3:18 PM, Anonymous Anonymous said...

INi komen buat Daniel S. Bukan soal BBM tapi soal Money Talks, But Remember The Rules. Kalo nggak ngeliat fakta, jangan ngomong sembarangan. saya jadi gak respect juga jadinya. Faktanya : saya pake sepatu, celana dan kemeja!!! So? Gini2 saya juga makan sekolahan, boz. terus, rasanya sih nggak usah pake "opini praduga" segala : jangan2, emka itu tahunya cuma tempat "lendir" doang?! Ck...ck....ck...hebat. thanks, boz.

 

Post a Comment

<< Home